BAB I
BAB I
1. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN JASA
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang
rumit. Kata jasa itu sendiri mempunya banyak arti, dari mulai pelayanan pribadi
sampai jasa sebagai suatu produk. (Rambat Lupiyoadi:2013). Sebenarnya bangyak
pakar mengemukakan mengenai apaitu jasa, seperti yang dikemukakan oleh kotler
(2004) dalam Rambat Lupianto (2013) mendefinisikan jasa adalah setiap tindakan
dan kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi
jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
Pengertian Jasa menurut Philip
Khotler (2002:14), terjemahan Willhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa
Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Lam,Hair dan Mc Daniel (2001:482) mendefinisikan jasa sebagai hasil dari usaha
penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi
suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa diproses
secara fisik.
Menurut Lupiyoadi (2006:5), menyatakan bahwa pemasaran
jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain
yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Umar (2003:76), pemasaran jasa adalah
pemasaran yang ersifat intangible dan immaterial dan dilakukan
pada saat konsumen berhadapan dengan produsen.
Banyak sekali contoh dari usaha jasa itu sendiri
seperti: Jasa Reparasi, Salon, Rumah Sakit, sekolah dan juga transportasi yang
pada kesempatan ini kami pilih untuk kami angkat dalam blue print usaha jasa
yang kami jalankan.
Dalam membangun sebuah usaha dibidang jasa perlu
pertimbangan antara jasa hingga ke kepuasan konsumen sebagai tujuan dari usaha.
Dalam sebuah usaha jasa, keunikan adalah salah satu modal dalam sebuah usaha
jasa memiliki identitas untuk eksis dalam dunia usaha. Tidak jarang konsumen
mencari nilai unik yang ada sebagai pemenuhan rasa penasaran dan kepuasannya.
Apa lagi pada bidang jasa makanan. Fenomena yang ada contohnya dikota malang
sendiri, banyak berkembang kuliner kuliner unik dari bentuk kreatifitas.
Bisnis kuliner menjadi sektor yang
cukup menjanjikan untuk digeluti. Pangsa pasar yang luas membuat potensi balik
modal usaha ini relatif cepat. Namun, agar memiliki diferensiasi, pengusaha
kuliner harus memiliki inovasi produk agar bisa bertahan di tengah persaingan
usaha.
berawal dari gagasan pemilik untuk merebut peluang bisnis kuliner yang
dapat memenuhi permintaan konsumen akan mie. Ciri khas dari produk ini ialah
nuansa serta citra yang kuat yang berusaha ditanamkan pada masyarakat, yakni
kesan horor dan mistis. Dalam hal ini, kesan tersebut diproyeksikan pada cita
rasa mie yang pedas dengan berbagai level, pemberian nama pada menu-menu yang
tersedia, desain penyajian menu, hingga teknik tata ruang restoran yang secara
total dirancang agar relevan dengan label produk.
Inilah yang dijalankan oleh Genny
Kober, pemilik usaha Kober Mie Setan asal Malang, Jawa Timur. Dia menjalankan
usaha tempat makan berkonsep resto sejak 2011 dengan menu utama mi pedas dengan
level kepedasan yang bisa dipilih. Menu makanan dan minuman di tempat ini pun
dibuat unik, seperti mi iblis, mi setan, es pocong, es tuyul, dan banyak nama
unik lainnya.
Agar usaha cepat
berkembang, Genny menawarkan kemitraan di tahun 2012. Saat ini, dia sudah
memiliki lima gerai milik mitra yang tersebar di Gresik, Jember, Surabaya,
Malang, dan Bali. Tahun ini, akan ada dua gerai anyar milik mitra di Malang dan
Surabaya.
Berawal dari Mie Setan itulah kami menghadirkan Mie Setan di Kota Kediri
karena usaha kuliner ini respentatif untuk dikembangkan dan akan menjadi
kuliner favorit masyarakat Kediri.
2. KLASIFIKASI JASA
Dalam hal ini, suatu proses perusahaan jasa utama yang
didukung dengan hybrid yaitu penawaran yang terdiri dari barang dan jasa yang sama besar porsinya. Dalam bidang tersebut merupakan jasa utama bagi mahasiswa dan masyarakat
kediri, dikarenakan dalam implementasinya, jasa ini merupakan jasa yang dapat
mengendalikan bagaimana cara untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak.
Karena konsumen sangat membutuhkan makanan
yang berkualitas dan variasi kuliner yang unik dengan image pedas yang berciri
khas. Berdasarkan
kebutuhan, segmen pasar yang dituju ialah para konsumen yang menyukai kuliner
pedas, serta antusias dalam mencoba makanan pedas untuk memenuhi keinginannya.
Dilihat dari tingkat konsumen dengan pemberi jasa
bisni kuliner Mie Setan, sebagai bagian dari sistem saat jasa tersebut
dihasilkan, jasa bisnis kuliner mie setan ini merupakan jasa sebagai tambahan
(pelengkap) dan atau barang-barang pendukung, contohnya:tingkat kepedasan mulai
dari level 1 hingga level 5, minuman pendamping seperti es tuyul, es
sundel bolong, dan es gendoruwo dan cedes sebagai pendukung.
Ditinjau dari kebersamaannya, dalam bisnis ini harus ada lebih dari satu
karyawan untuk melayani para konsumen, agar konsumen tidak
kecewa saat menunggu. Hal ini dikarenakan konsumen membutuhkan suatu persediaan
terhadap hal-hal yang ada kaitannya dengan bisnis kuliner mie setan tersebut. Selain itu, jasa kulinier mie setan ini akan berlangsung
pada saat konsumen datang dan membutuhkan jasa ini.
3. KARAKTERISTIK JASA
Dalam implementasi jasa bisnis kuliner mie setan mempunyai beberapa
karakteristik, yaitu:
Intangibility (Tidak berwujud),
jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu
dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami
konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman. Masalah yang
berkaitan dengan karakteristik intangibility:
a.
Jasa tidak dapat dilindungi dengan hak paten
b. Perusahaan tidak dapat dengan mudah dan
mempertunjukkan atau mengkomunikasikan suatu jasa.
c. Hanga sukar ditetapkan.
Perishability, jasa tidak mengenal persediaan atau
penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Masalah yang berkaitan dengan karakteristik
perishability:
a.
Jasa tidak dapat disimpan.
b.
Produksi masa yang terpusat sangat sukar dilakukan jasa.
Komentar
Posting Komentar